Rabu, 08 Juli 2015

PENGALAMAN ARUNG JERAM PERTAMA

 

Arung Jeram atau bahasa kerennya Rafting adalah salah satu olah raga air yang cukup  ekstrim memadukan unsur petualangan, edukasi, dan rekreasi yang menuntut kekompakan regu, memercayakan pada kekompakan tim dengan total kerja sama yang terpadu serta pengertian yang mendalam antar awak perahu. Arung jeram merupakan olah raga yang penuh efek ( high risk sport ). Aktifitas ini menggunakan media boat karet, dayung, kayak dan kano. Biasanya, olah raga arung jeram dilakukan di lokasi arung jeram atau sungai yang arus airnya cukup deras. Olah raga ini mulai populer di Indonesia mulai tahun 1990 an.
Nah, aku berkesempatan untuk merasakan sensasi olah raga yang cukup beresiko ini, pada tanggal 7 Juni 2015 yang lalu bersama rekan rekan guru dan karyawan SMK Negeri Karangpucung. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari Program Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Team Building Training Tahun 2015.


Rafting pertamaku juga rekan - rekan dilaksanakan di Sungai Serayu Banjarnegara, Jawa Tengah. Banyak dari kami awalnya merasa takut, apalagi kebanyakan juga tidak bisa berenang. Arung Jeram memang tidak mewajibkan bisa renang, tetapi yang namanya turun ke air dalam kondisi tidak bisa berenang pastilah ada ketakutan. Maka itu, kami coba untuk mengalahkan keraguan dan rasa takut. Dengan semangat turun ke air dan mencoba sesuatu yang baru Kami mengambil paket yang Rp.190.000,- dengan jarak pengarungan sejauh 14 km, yang bisa ditempuh selama kurang lebih 2.5 sampai 3 jam lamanya.
Awalnya aku merasa ingin mundur saja. Bayangan jatuh ke air yang berbatu dengan arus yang deras, tidak bisa berenang, wah... gimana nasibku nanti? Tapi setelah tanya sana tanya sini juga sama saja tidak bisa renang akhirnya kukumpulkan keberanianku untuk terus maju. Aku tanya pada instruktur bahwa tidak masalah tidak bisa renang, kan pakai pelampung yang tetap masih bisa mengangkat berat sampai 90 - 125 kg. Okelah ayo maju. 
Sebelum turun ke sungai, kami diberi pengarahan oleh tim instruktur tentang kegiatan yang akan segera kami laksanakan ini. Bagaimana cara mendayung, aba-aba yang harus kami ikuti, serta prosedur keselamatan selama pengarungan. Bahkan kemungkinan - kemungkinan baik ataupun buruk yang bisa saja terjadi serta bagaimana kita harus bersikap dan bertindak jika ada kejadian diluar dugaan. Disarankan jangan takut, karena ada tim penyelamat yang akan mengawal kami selama pengarungan. Setelah selesai pengarahan dan berdoa bersama, barulah kami menuju sungai.
Aku segera turun ke air bersama timku. Satu tim terdiri dari enam orang dengan satu instruktur. Dengan mengucap Basmalah aku melangkah menuju sungai, naik ke perahu. Menyingkirkan segala pikiran buruk dan usir ketakutan. lalu cus, perahu karetpun mulai berjalan

Tim ku yang solid
Mula-mula perahu masih berjalan di air tenang. Kami mendayung dengan semangat. Begitu terlihat arus didepan, sang instruktur, Tedi namanya mengkomando kami untuk bersiap menghadapi arus. Berpegangan pada tali yang ada di dalam dan disamping perahu karet. Dan wooooowwwww.... antara takut, takjub, seneng, deg-degan menemui arus pertama yang asik banget. Perahupun berputar dan berputar, menghantam air juga bebatuan di kiri, kanan.  Arus demi arus kami lewati. Teriak yang kencang, mengeluarkan segala emosi yang ada. Pada arus pertama, aku masih sangat tegang dan masih ada sisa rasa tidak percaya diri. Setelah dua, tiga kali, akhirnya aku bisa santai dan menikmati arung jeram pertamaku ini. Aku mencoba tetap tenang dan menikmati terjangan air deras yang menghantam tubuh, sambil sesekali bermain perang air dengan rekan-rekan tim lain. Pada saat melewati air tenang, ada permainan yang bikin keki. Main nyemplungin orang ke air. Hadeh (Tepok jidat). Aku sempet juga jadi calon korban. Untungnya peganganku cukup kuat jadi gak sampai nyemplung deh. Ada juga si beberapa temen yang jadi korban nyemplung sungai. Hahaha, lucu juga ya. Orang orang tua kaya kita, kalau lagi ngumpul main main juga kaya anak kecil tingkahnya.

Menerjang arus

Pada setengah perjalanan, kami berkesempatan istirahat dan menikmati air kepala hijau nan segar dan mendoan. Makanan khas Banyumasan ini memang tak pernah bosan untuk dinikmati. Apalagi waktu masih hangat. Ini meskipun sudah tidak hangat hangat banget, tapi lumayanlah sebagai pengganjal perut saat badan dingin dan basah. Lahap saja. Kelapa hijau yang sampai ke tanganku, Alhamdulillah yang lagi enak enaknya air kelapa. Emang si daging buahnya sudah agak keras, tapi airnya siiip banget rasanya. Seger bener. Rejeki ini mah. Temenku ada yang dapat masih cengkir alias masih muda banget, jadi kurang nikmat airnya. Eh malah ada yang gak kebagian nih. Emang si perahu kita belakangan mendarat, jadi mungkin stok tinggal dikit. Ya sudahlah akhirnya ada yang bersedia berbagi. Bukan aku si, coz pada saat kejadian aku gak tahu kalau si temen ini gak kebagian kelapa muda. Tahunya malah pas sudah pulang waktu bagi bagi cerita sama temen temen tentang pengalaman di perahu masing-masing.

Kelapa muda dan mendoan, siiiip
Selesai menikmati kelapa muda dan mendoan, acara pengarunganpun dilanjut. Sesi setelah rehat ini aku sudah bener-bener bisa menikmati asiknya arung jeram. Bahkan tidak lagi berteriak kenceng saat ketemu arus. ayolah, laju perahuku. Siapa takut???? Tak terasa ternyata owh, sudah hampir mendekati garis finish. Ah rasanya kok sebentar banget kita di air. 16 km tak terasa sudah terlewati. Mungkin karena seneng ya? Sampai di garis finish, kami lihat hujan tepat di depan sedang berjalan ke arah kami. Gak  dari tadi ya hujan. Tambah asik kan kalau hujan. Dan akhirnya, acara Arung Jeram (rifting) pun berakhir dengan lancar dan sukses. Alhamdulillah. Aku mendapat pengalaman pertama yang sangat menyenangkan. Aku dan beberapa temen jadi ingin kembali merasakan sensasi tamparan air sungai ini.
Selesai kegiatan kami segera membersihkan diri, ibadah dan lanjut makan siang. Kami dijamu dengan ikan bakar dan minum teh dan kopi. Pilih aja yang disuka. Bonusnya, Ibu kepala membawan kami salad buah yang aduhai, siiip, siiip, siiip......












Mengisi Liburan 

Libur sekolah tahun ini bertepatan dengan pelaksanaan ibadah puada Ramadhan 1436 H. Jadi tidak ada rencana untuk jalan-jalan nih. Kakak tengah berlatih puasa. Tahun lalu prestasinya lumayan si. Masih ada bolongnya sedikit. Tahun ini aku targetkan agar ia bisa menuntaskan puasanya sebulan penuh. 
Sekarang ini, si kakak tengah gandrung main sepeda. Ini cukup menguras tenaga jika dilakukan di bulan puasa ini. Jadi untuk mengisi liburannya kali ini aku programkan untuk menjadi bulan baca. Jadi aku pilihkan beberapa buku bacaan di perpustakaan untuknya. Aku pilihkan buku cerita ringan. Mulai dari cerita kancil hingga buku tentang pendidikan agama untuk anak. Diapun gembira dengan kegiatan barunya. 
Si kecil yang belum bisa membaca ikut asik melihat lihat gambar yang ada di dalam buku. Kadang mereka berebut sampai nyaris berantem karena berebut buku. Yah, sudahlah itu romantikanya ada anak lebih dari satu. Kegiatan ini aku pandang positif. Selain melatih anak gemar membaca dan menambah pengetahuan mereka, ini juga menghemat tenaga dan biaya dalam mengisi liburan yang bertepatan dengan bulan puasa.
Awalnya mereka terlihat senang dengan kegiatan ini, tapi ternyata tak bertahan lama. Lama-lama bosan mereka. Alasannya ceritanya gak suka. Besok harinya aku kembali ke perpustakaan untuk mencari buku yang disukai kakak, tapi owh..... perpustakaan lagi tutup karena sedang berduka dengan meninggalnya salah seorang keluarganya.Duh, misi untuk memberi latihan gemar membaca gagal deh. si kakak kembali pada sepedanya, dan si kecil kembali pada kesukaanya bermain dan berjalan-jalan diluar rumah. Tapi Alhamdulillah puasa kakak tetap bertahan.


Selasa, 21 April 2015

TIPS MEMBANGUNKAN ANAK DIPAGI HARI


Masih sering kesulitan membangunkan anak anak di pagi hari? Saya mengalami ini.Padahal anak sudah besar,sudah waktunya sudah bisa bangun sendiri, tapi ini masih manja, masih harus dibangunin dengan bonus ekstra, alias tidak sekali dibangunkan langsung bangun.Kadang sudah bangun, hanya bilang " Iya Nda ini dah bangun". Ditinggal sebentar ke belakang, ditengokin lagi, eh.... merem lagi. Saya coba beberapa jurus nih, mulai dari  mengajak anak untuk tidur lebih awal dari biasanya dan mengurangi jam main diluar rumah, membangunkannya dengan segelas susu coklat hangat, hingga digendong keluar kamar. Cara ini berhasil di awal awal saja, seterusnya harus selalu ada cara yang berbeda untuk membangunkannya, hingga lama lama saya coba berpikir bagaimana ya caranya agar anak bisa bangun sendiri? Bahkan sudah saya terangkan juga bahwa ia sudah besar, sudah wajib baginya untuk melaksanakan sholat lima waktu, jadi harus bangun pagi agar tidak ketinggalan waktu shubuh.
Sampai akhirnya saya terpikir untuk membelikannya sebuah jam weker. Jadilah saya jalan-jalan untuk mencari weker. Alhamdulillah ketemu juga yang dicari.
Sampai dirumah saya kenalkan jam weker itu pada anak anak. "Ini bisa bunyi ya Nda?" tanya kakak. "Iya, biar kakak gak telat bangun, jadi gak telat Shubuh juga gak telat ke sekolah", jawabku. Kemudian kami coba-coba bunyikan weker tersebut sampai puas. Kakak sampai tak sabar ingin segera malam, kemudian pagi dan dibangunkan jam weker.
Dan ketika akhirnya jam weker berbunyi jam 5 pagi, kakak langsung terbangun dengan gembira. Aku berikan pujian buatnya, "hebat kakak euy, dah bangun", kataku sambil acungkan dua jempol. Dia cuma senyum-senyum. "Trus wudhu ya, Sholat Shubuh", kataku lagi. "Oke", jawabnya,
Alhamdulillah, hari pertama sukses nih. Coba deh liat beberapa hari kedepan, batinku. Hari kedua, kejadiannya masih sama dengan hari pertama. Hari ketiga, keempat, kelima, Alhamdulillah kakak tetap semangat. Aku tunggu hari Minggu, si kakak bangun gak ya? Kan gak sekolah. Ternyata, biar hari Minggu si Kakak tetap bangun dengan gembira dengan weker barunya. Alhamdulillah dengan jurus weker ini, anakku bersedia bangun pagi, meski memang pada saat tertentu, mungkin karena kelelahan dan masih mengantuk dia beberapa kali terlihat masih agak malas, tetapi tetap bangun. Begitupun meski hari libur, tetap mau bangun. 

Minggu, 29 Maret 2015

PEPES TAHU DAUN KEMANGI



Bosan dengan olahan tahu yang hanya digoreng atau disayur, aku coba bikin pepes tahu. Bahan bahannya mudah didapat disekitar kita. Oiya masak ini bahan bahannya gak baku ukurannya. Aku memasaknya dengan metode kiralogi saja. Mudah mudahan pas enak dilidah. So, jadilah masakan pepes tahu daun kemangi ini.

Bahan yang kita siapkan adalah :
1. 10 buah tahu putih
2. 1  buah telur ayam
3. 2 - 3 ikat daun kemangi
4. Daun bawang secukupnya.
5. Beberapa lembar daun salam 
6. Beberapa lembar daun pisang untuk membungkus
Bumbu-bumbu :
1. 5 siung bawang putih
2. 5-7 siung bawang merah
3. 15-20 butir merica  (sesuai selera)
4. Satu sendok teh garam (secukupnya sesuai  selera)

Cara Membuatnya :
  1. Haluskan tahu
  2. Campurkan dengan telur, irisan daun bawang dan bumbu yang sudah dihaluskan, aduk sampai rata
  3. Ambil daun pisang yang telah dibersihkan, potong sesuai ukuran yang diinginkan. Masukan daun salam, kemudian adonan tahu, daun kemangi, tutup lagi dengan adonan tahu, bungkus.
  4. Ulangi terus hingga adonan habis
  5. Kukus kurang lebih 30 menit atau sampai warna daun berubah.
  6. Angkat, sajikan. Jika suka pedas, bisa dinikmati dengan sambal
  7. Pepes tahu daun kemangi dengan sambal terasi
Tips
  • Agar daun tidak sobek pada saat dibungkus, baiknya kita mengambil daun satu hari sebelumnya, kemudian dijemur agar daun agak layu.
  • Jika suka, bisa ditambahkan wortel sebagai pengaya rasa.
  • Bila tidak suka daun kemangi, bisa juga diganti dengan jamur atau bahan lain sesuai selera.
  • Mau mencoba? 

Sabtu, 28 Maret 2015

NASEHAT KECIL DARI PERMAINAN ULAR TANGGA


Sore ini, hujan ditambah mati lampu pula. Jadilah aku dan anak-anak dirumah saja. "Ayo, ayo kita mandi yuk. Nanti kalau kesorean gelap" kataku memberi komando. Anak-anak yang tadinya masih ogah - ogahan akhirnya mandi juga. Setelah rapi, mereka bingung nih ceritanya mau ngapain. Mau main, hujan. Mau nonton TV, mati lampu. Akhirnya mereka minta camilan. Oh untungnya aku masih punya seriping sebungkus. Kubuka dan kutuangkan ke toples. Akhirnya anak-anak ngemil sembari nunggu aku selesai mandi. Aku mandi setelah mandiin anak anak-anak dulu.Setelah aku selesai,.... hem mau ngapain ya? Tiba tiba si kakak teriak, "Nda, main ular tangga yuk" ajaknya. Jadilah kita bertiga main ular tangga. Kitapun pindah keruang depan dan buka saja pintunya biar gak gelap. Giliran pertama, si kakak, kedua si kecil, terakhir aku. Baiklah, ini memang hanya permainan ular tangga. Apa yang bisa kita dapatkan?Berlatih menunggu giliran mengocok dadu dan menjalankan bidak. Apalagi buat sikecilku yang baru mau tiga tahun. Latihan antri giliran ceritanya. Dia yang kocok dadunya, kakaknya yang jalanin bidaknya, aku yang ngawasin. "Eeeeh", rewel si kecil sembari gemes jika ingin bermain mengocok dadu. Kalau gemes begitu, dia mengepalkan kedua tangannya di depan dada sambil cemberut dan mengeluarkan suara begitu. Apalagi kalau si kakak dapat dadu enam. Masih main terus kan? Aku cuma tersenyum dan bilang, "Nanti ya nunggu gilirannya. Kakak dulu, kalau kakak dah selesai baru Aik". Si kecilpun patuh dan nunggu gilirannya.Pun begitu jika aku sedikit lengah tak melihat dadu yang keluar dari kakak. "Hayo tadi dapat berapa?", tanyaku menguji. Si Kakak tersenyum senyum misteri. "Hehehe, tiga Nda" katanya. Kalau dapat biji tiga kan dapat tangga, trus meluncur naik."Hey, jangan bohong lho, gak baik. Hayo yang bener dapat berapa?" tanyaku."Ya bener Nda, dapat tiga. Bener deh gak bohong", jawabnya."Bener?", tanyaku sekali lagi menguji kejujurannya."Bener Nda, gak bohong", jawabnya lebih tegas."Ya, bunda percaya. Anak bunda enggak bohong ya. Bohong kan tidak baik. Alloh Maha Tahu lho, meskipun tidak ada orang yang tahu", kataku sambil menyelipkan sedikit nasehat."Iya, heeh", kata Kakak tegas.Begitupun ketika mata dadu kita mengharuskan dapat kotak ular, yang artinya kita harus turun drastis dari kotak atas kebawah. Jangan enggak mau turun. Kan tetep bisa menang kok nantinya. So, meski cuma sekedar permainan sederhana, tetap bisa jadi sarana untuk menyelipkan petuah bijak. Pertama si Kakak kita ajari untuk belajar jujur meski tidak ada yang melihat. Ketika jatuh dari kotak atas ke kotak bawah, jangan takut. Masih tetap bisa menang kok. Dan, benar kan, ternyata di akhir permainan, si Kakak yang berhasil memenangkannya. Buat sikecilku sayang, latihan sabar menunggu giliran alias antri. Tidak menyerobot giliran orang lain. Bermain sambil belajar hal hal kecil seperti ini kurasa cukup efektif. Sebagai ibu bekerja aku berusaha berkomunikasi efektif dalam kesempatan bermain seperti sambil menanamkan nilai-nilai positif pada anak. Permainan ini memberi pelajaran penting sore ini. Kejujuran, jangan takut kalau pada titik dimana kita harus turun, dan bersedia mengantri. Sore ini jadi sore yang menyenangkan meski hujan dan mati lampu.


Selasa, 17 Maret 2015

ANAK ANAK, UPIN IPIN DAN AYAM GORENG

Serial kartun Upin Ipin masih tetap eksis di televisi. Penggemarnya masih tetap setia meski episode yang ditayangkan itu itu saja, diulang lagi diulang lagi. Serial animasi anak-anak yang diproduksi oleh Les Copaque  yang rilis perdana pada 14 September 2007 di Malaysia dan disiarkan TV9 ini awalnya bertujuan agar anak anak lebih menghayati bulan Ramadhan pada tahun 2007, dan ternyata mendapat sambutan hangat dari penonton. Bahkan serial Upin dan Ipin dinobatkan sebagai animasi paling terkenal pada tahun 2011. Di Indonesia, serial Upin Ipin ini tayang perdana di TVRI pada tahun 2007. Saat ini tayang di MNC TV setiap jam 17.30 WIB.

Serial ini menceritakan kakak beradik kembar bernama Upin dan Upin yang sudah yatim piatu karena kedua orangtua mereka telah meninggal. Mereka tinggal bersama Kakaknya (Kak Ros) dan Mak Uda (Opah) di kampung Durian Runtuh. Upin Ipin bersekolah di Taman Kanak Kanak Tadika Mesra bersama dengan kawan kawannnya seperti Mei Mei yang diceritakan sebagai keturunan Tionghoa merupakan anak yang pintar di kelas dan bercita cita menjadi guru. Ada juga Mail, Ismail bin Mail yang sangat gigih mencari rezeki dengan membantu ibunya berjualan ayam goreng. Kalimat saktinya adalah "dua singgit" atau dua seringgit. Teman yang lain yaitu Ehzan yang merupakan ketua kelas. Cita cita Ehzan ingin menjadi juru masak, karena dia suka makan."Intan Payung", yang kurang lebih artinya adalah anak manja, begitu Ehzan dipanggil olah ayah dan temannya, Fizi.  Fizi adalah teman Upin Ipin yang baik hati dan senang sekali melihat tempat yang bersih dan sehat. Karena itulah dia bercita cita ingin jadi tukang angkat sampah. Jarjit Singh, dikisahkan sebagi anak laki laki keturunan India yang sangat suka berpantun. Cita citanya ingin menjadi seorang reporter handal. Selain Jarjit Singh, teman lain yang juga keturunan India adalah Devi yang sangat pandai bermain bekel. Teman yang lain yaitu Dzul dan Ijat. Mereka berdua terlihat sering bersama. Hal ini karena Ijat tidak pandai berbicara dan Dzul adalah penterjemahnya. Upin dan Ipin juga mempunyai teman dari Indonesia yaitu Susanti. Karena berasal dari Indonesia Susantipun awalnya belum terbiasa dengan obrolan teman temannya di Malaysia. Itulah beberapa teman Upin dan Ipin yang sering muncul dalam serialnya. Ada beberapa karakter lagi yang lain sebagai teman temannya, tetapi kemunculannya agak jarang.

Diantara sekian banyak tayangan yang mengatas namakan tayangan untuk anak-anak, baik kartun animasi atau sinetron, saya cukup sreg dengan serial ini. Ceritanya tentang kehidupan di sebuah perkampungan nan asri, persahabatan, kerjasama, pertemanan dari berbagai suku dan latar belakang sangat pas untuk tontonan anak-anak. Selain itu pesan religi untuk hormat pada orangtua, guru, dan kegiatan mengaji yang disajikan dengan gaya anak anak, sangat bisa ditransfer dengan mudah oleh anak anak. Aroma persaingan yang kini banyak ditampilkan dalam acara anak-anak yang lain, tidak tampak disini. Anak-anak tidak dituntut untuk menjadi yang paling pintar, paling unggul, paling bisa jadi juara. Apalagi sampai harus bermusuhan dengan teman-temannya hanya karena memperebutkan predikat dan gelar juara. Tidak juga membeda-bedakan antara si miskin dan si kaya. Semua tentang kebersamaan, kesederhanaa, keceriaan dan belajar yang menyenangkan. 

Gayung bersambut, anak-anak saya juga sangat suka serial ini. Tak bisa diganggu gugat chanel TV nya jika Upin Upin sedang in action di MNC TV tiap sorenya. Duduk manis dan menikmati sekali episode demi episodenya. Sesekali saya arahkan pada mereka juga hal-hal baik yang patut ditiru dalam tayangan tersebut. Misalnya ketika bulan Ramadhan, Upin dan Ipin sudah mulai belajar berpuasa, juga melaksanakan Sholat Taraweh. Say sampaikan pada anak-anak, "Jadi, ayo mulai belajar puasa". Begitupun ketika tayang episode Istimewa Hari Ibu. Dihari istimewa ini, teman- teman Upin dan Ipin sangat sibuk mempersiapkan kado istimewa untuk ibu-ibu mereka, sementara Upin dan Ipin sudah tidak punya orangtua lagi karena telah meninggal. Akhirnya, Kak Ros mengajak mereka ke makam Mak (Ibu) untuk membersihkan makam dan memberi Mak hadiah yaitu Surat Al Fatihah.
" Tu, bahkan ketika orangtua telah meninggalpun, seorang anak tetap berbakti pada     orangtuanya." kata saya.
"Iya yah, Nda", jawab si Kakak. 
"Iya dong", kata saya lagi. Si kecil tak mau kalah, "Iya......" katanya.
Dan kamipun melanjutkan menonton dengan senang dan bahagia. Rasanya senang sekali kan bisa mendampingi anak-anak menonton televisi dengan tontonan yang menghibur sekaligus mendidik.
Ketika episode tentang cita cita, saya pun bertanya pada si Kakak, "Kakak kalau besok udah gede pengen jadi apa?".
"Pengen jadi tentara yang dokter Nda".
Saya agak berfikir tentang jawabannya itu. "Tentara yang dokter?" 
"Iya, dokter yang tentara" kata si kakak lagi.
"Hem, bagus kakak. Nah kalau kakak pengen jadi tentara yang dokter, maka kakak harus bisa menjaga kesehatan. Kalau tidak sehat enggak bisa jadi dokter, apalagi tentara. Jadi tentara kan harus punya badan yang sehat dan kuat", nasehat saya. 
Dalam hatipun bertanya, apa sampai besar anakku sayang akan tetap pada cita-citanya ini ya? Atau hanya sekedar keinginan anak-anak? Tapi apapun itu, doaku selalu adalah, apapun cita cita anak-anak, semoga Alloh kabulkan dan saya bersama suami sebagai orangtuanya semoga diberi jalan dan kemudahan untuk bisa mengantar anak-anak pada cita-cita mulianya. Amin.
Mendapat wejangan dari saya itu, si kakak menjawab, "apa iya Nda?"
"Iya," tegas saya. Si kakak hanya tersenyum.
Ketika episode Gosok Jangan Tak Gosok yang mengajarkan tentang pentingnya menggosok gigi, sayapun kembali pada acara memberi wejangan pada anak-anak.
"Nah, begitu caranya menggosok gigi, yang rajin ya, biar giginya bagus, sehat dan tidak berlubang".
"Iya......" jawab anak-anak kompak.
"Heeeeem, apalagi nih, yang pengen jadi tentara, gak boleh ada gigi berlubang"
Si kakak kembali hanya tersenyum.
Kebersamaan dan kerukunan dalam serial ini juga terlihat dalam episode Idul Fitri. Upin Ipin dan teman teman yang berasal dari suku dan agama yang berbeda tetap berteman dan bersama sama menikmati hidangan yang telah disediakn oleh Opah (Nenek).
Jadi, ini benar - benar bagus untuk tontonan anak-anak. Sedikit mengobati kerinduan atas tayangan anak-anak yang bermutu dan sarat makna.

Selain dampak bagusnya, serial ini ternyata juga membawa dampak lain. Anak-anak saya jadi bisa berbicara dengan logat Malaysia gitu. Terutama si kecil yang baru tiga tahun ini. Umur yang sangat bagus untuk menirukan apapun yang dilihat dan didengar.
"Macam mana ini bunda, tak bisa ini", teriaknya ketika dia menemui kesulitan ketika bermain.
Gubrak, antara heran dan tertawa tertahan, waaaah, anakku ini.
Kalimat lain yang sering terucap adalah "Tak boleh!", ketika ia tak berkenan mainannya dipinjam atau sebab lain yang membuatnya tidak berkenan. Heeem, ya sudahlah. Aku tersenyum saja.
Ayam goreng kesukaan
Satu lagi nih, Upin Ipin sangat suka makan ayam goreng. Dan bisa ditebak kan, ini menular juga pada anak-anak. Kalau ditanya mau makan pakai apa, jawabnya "ayam goreeeeeeng".  Ini berlaku untuk si kecil. Kakak juga suka si ayam goreng tapi tidak terlalu banget. Nah si kecil adik ini nih yang jadi suka banget ayam goreng. "Kaya Upin Upin" katanya. Catatan saja, si kecilku ini belum bisa bilang Upin Ipin. Selalu Upin Upin ia menyebutnya. Ayam goreng kan juga bergizi, jadi tak apalah.

Semoga kelak dikemudian hari akan ada lagi tayangan televisi produksi anak negeri  yang bisa menjadi tontonan menghibur sekaligus memberi tuntunan.




Minggu, 15 Maret 2015

Demam akik


DEMAM AKIK


Demam akik kini benar benar melanda hampir di seluruh pelosok negeri. Mulai dari yang biasa sampai yang harganya bikin geleng geleng kepala. Banyak orang berlomba lomba berburu batu mulia ini. Padahal dulu, seingat memory ku,  cincin akik identik dipakai oleh kakek kakek atau dukun dalam film. Harganyapun mungkin tak seheboh kini. Namun saat ini akik jadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi pemakainya. Aku pribadi ikut menyimak juga, dari hanya liat di berita tv, medsos, ataupun mendengar cerita heboh teman teman kantor yang termasuk golongan pecinta akik. Kayaknya sesuatu banget ketika melihat mereka gregetan dan saling cerita mengenai akik, atau ketika mereka berburu info melalui media sosial. Melihat deretan gambar gambar indah batu mulia itu ternyata asik juga. Meski demikian aku belum punya hasrat untuk memiliki atau mengoleksi batu berharga tersebut. 
Beberapa rekan di sekolah ikut terkena wabah demam akik juga . Sebutlah salah satunya adalah Pak Bos. Pak bos jadi penggemar akik sudah sejak lama sebenarnya, sebelum booming seperti sekarang. Seiring dengan semakin melejitnya popularitas batu indah ini,  Pak Bos pun kini semakin rajin manambah jumlah koleksinya. Beliau punya beberapa koleksi akik mulai dari kecubung, giok, kalimaya, nilam juga phirus gurah emas. Diantara sekian koleksinya, phirus gurah emas adalah yang sangat indah menurutku, dan ternyata diiyakan oleh banyak teman maupun kenalan yang lain. Batu ini berwarna biru kehijauan dengan semburat kuning emas. Sang pemakainya pasti dong merasa bangga. Tak kan dijual katanya. Padahal banyak lho yang tertarik sama phirusnya ini.
Phirus gurah emas dan kecubung ungu  Pak Bos
Selain Pak Bos, ada seorang teman lagi nih yang juga ikut demam gila akik. Sebut aja Mr Doy. Koleksinya mungkin belum sebanyak Pak Bos, tapi lumayan lah. Secara Mr Doy ini kan juga jubel alias jual beli akik nih, jadi kalau punya barang gak pernah lama. Tapi ada satu cincin yang jadi kebanggaannya yaitu black shapire dan batu merah yang sampai sekarang dia sendiri belum tahu namanya,... hadeuh..
Nah, jika kawan kawan ingin membeli akik, kenali ciri ciri akik asli agar jangan sampai kecewa karena keliru membeli akik palsu. Dari berbagai literatur yang ada, beberapa ciri akik yang asli antara lain : Batu akik yang asli secara alami bersuhu dingin. Ini bisa dicoba dengan cara menempelkan pada bagian kulit yang sensitif pada tubuh seperti pipi atau leher.Apabila dibakar, akan cepat kembali dingin dibandingkan dengan bahan bahan buatan. Jika memiliki dua akik, maka jika kedua batu tersebut dibenturkan biasanya akan keluar percikan. Selain itu, ciri yang bisa dikenali adalah, batu akik asli adalah keras, jadi jika digoreskan ke kaca tidak akan lecet justru sebaliknya kaca yang akan tergores. Dan yang pasti, batu mulia yang berharga mahal biasanya memiliki sertifikat yang mencantumkan nama batu, nomer identitas batu, warna, berat, bentuk, dimensi dan cap resmi dari perusahaan yang mengeluarkan batu tersebut.