PENGALAMAN ARUNG JERAM PERTAMA
Arung Jeram atau bahasa kerennya Rafting adalah salah satu olah raga air yang cukup
ekstrim memadukan unsur petualangan, edukasi, dan rekreasi yang menuntut kekompakan regu, memercayakan pada kekompakan tim dengan total kerja sama yang
terpadu serta pengertian yang mendalam antar awak perahu. Arung jeram merupakan olah raga yang penuh
efek ( high risk sport ). Aktifitas ini menggunakan media boat karet, dayung, kayak dan kano. Biasanya, olah raga arung jeram dilakukan di lokasi arung jeram atau sungai yang arus airnya cukup deras. Olah raga ini mulai populer di Indonesia mulai tahun 1990 an.
Nah, aku berkesempatan untuk merasakan sensasi olah raga yang cukup beresiko ini, pada tanggal 7 Juni 2015 yang lalu bersama rekan rekan guru dan karyawan SMK Negeri Karangpucung. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari Program Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Team Building Training Tahun 2015.
Rafting pertamaku juga rekan - rekan dilaksanakan di Sungai Serayu Banjarnegara, Jawa Tengah. Banyak dari kami awalnya merasa takut, apalagi kebanyakan juga tidak bisa berenang. Arung Jeram memang tidak mewajibkan bisa renang, tetapi yang namanya turun ke air dalam kondisi tidak bisa berenang pastilah ada ketakutan. Maka itu, kami coba untuk mengalahkan keraguan dan rasa takut. Dengan semangat turun ke air dan mencoba sesuatu yang baru Kami mengambil paket yang Rp.190.000,- dengan jarak pengarungan sejauh 14 km, yang bisa ditempuh selama kurang lebih 2.5 sampai 3 jam lamanya.
Awalnya aku merasa ingin mundur saja. Bayangan jatuh ke air yang berbatu dengan arus yang deras, tidak bisa berenang, wah... gimana nasibku nanti? Tapi setelah tanya sana tanya sini juga sama saja tidak bisa renang akhirnya kukumpulkan keberanianku untuk terus maju. Aku tanya pada instruktur bahwa tidak masalah tidak bisa renang, kan pakai pelampung yang tetap masih bisa mengangkat berat sampai 90 - 125 kg. Okelah ayo maju.
Sebelum turun ke sungai, kami diberi pengarahan oleh tim instruktur tentang kegiatan yang akan segera kami laksanakan ini. Bagaimana cara mendayung, aba-aba yang harus kami ikuti, serta prosedur keselamatan selama pengarungan. Bahkan kemungkinan - kemungkinan baik ataupun buruk yang bisa saja terjadi serta bagaimana kita harus bersikap dan bertindak jika ada kejadian diluar dugaan. Disarankan jangan takut, karena ada tim penyelamat yang akan mengawal kami selama pengarungan. Setelah selesai pengarahan dan berdoa bersama, barulah kami menuju sungai.
Aku segera turun ke air bersama timku. Satu tim terdiri dari enam orang dengan satu instruktur. Dengan mengucap Basmalah aku melangkah menuju sungai, naik ke perahu. Menyingkirkan segala pikiran buruk dan usir ketakutan. lalu cus, perahu karetpun mulai berjalan
Tim ku yang solid |
Mula-mula perahu masih berjalan di air tenang. Kami mendayung dengan semangat. Begitu terlihat arus didepan, sang instruktur, Tedi namanya mengkomando kami untuk bersiap menghadapi arus. Berpegangan pada tali yang ada di dalam dan disamping perahu karet. Dan wooooowwwww.... antara takut, takjub, seneng, deg-degan menemui arus pertama yang asik banget. Perahupun berputar dan berputar, menghantam air juga bebatuan di kiri, kanan. Arus demi arus kami lewati. Teriak yang kencang, mengeluarkan segala emosi yang ada. Pada arus pertama, aku masih sangat tegang dan masih ada sisa rasa tidak
percaya diri. Setelah dua, tiga kali, akhirnya aku bisa santai dan menikmati arung jeram pertamaku ini. Aku mencoba tetap tenang dan menikmati terjangan air deras yang menghantam tubuh, sambil sesekali bermain perang air dengan rekan-rekan tim lain. Pada saat melewati air tenang, ada permainan yang bikin keki. Main nyemplungin orang ke air. Hadeh (Tepok jidat). Aku sempet juga jadi calon korban. Untungnya peganganku cukup kuat jadi gak sampai nyemplung deh. Ada juga si beberapa temen yang jadi korban nyemplung sungai. Hahaha, lucu juga ya. Orang orang tua kaya kita, kalau lagi ngumpul main main juga kaya anak kecil tingkahnya.
Menerjang arus |
Pada setengah perjalanan, kami
berkesempatan istirahat dan menikmati air kepala hijau nan segar dan
mendoan. Makanan khas Banyumasan ini memang tak pernah bosan untuk
dinikmati. Apalagi waktu masih hangat. Ini meskipun sudah tidak hangat
hangat banget, tapi lumayanlah sebagai pengganjal perut saat badan
dingin dan basah. Lahap saja. Kelapa hijau yang sampai ke tanganku, Alhamdulillah yang lagi enak enaknya air kelapa. Emang si daging buahnya sudah agak keras, tapi airnya siiip banget rasanya. Seger bener. Rejeki ini mah. Temenku ada yang dapat masih cengkir alias masih muda banget, jadi kurang nikmat airnya. Eh malah ada yang gak kebagian nih. Emang si perahu kita belakangan mendarat, jadi mungkin stok tinggal dikit. Ya sudahlah akhirnya ada yang bersedia berbagi. Bukan aku si, coz pada saat kejadian aku gak tahu kalau si temen ini gak kebagian kelapa muda. Tahunya malah pas sudah pulang waktu bagi bagi cerita sama temen temen tentang pengalaman di perahu masing-masing.
Selesai menikmati kelapa muda dan mendoan, acara pengarunganpun dilanjut. Sesi setelah rehat ini aku sudah bener-bener bisa menikmati asiknya arung jeram. Bahkan tidak lagi berteriak kenceng saat ketemu arus. ayolah, laju perahuku. Siapa takut???? Tak terasa ternyata owh, sudah hampir mendekati garis finish. Ah rasanya kok sebentar banget kita di air. 16 km tak terasa sudah terlewati. Mungkin karena seneng ya? Sampai di garis finish, kami lihat hujan tepat di depan sedang berjalan ke arah kami. Gak dari tadi ya hujan. Tambah asik kan kalau hujan. Dan akhirnya, acara Arung Jeram (rifting) pun berakhir dengan lancar dan sukses. Alhamdulillah. Aku mendapat pengalaman pertama yang sangat menyenangkan. Aku dan beberapa temen jadi ingin kembali merasakan sensasi tamparan air sungai ini.
Selesai kegiatan kami segera membersihkan diri, ibadah dan lanjut makan siang. Kami dijamu dengan ikan bakar dan minum teh dan kopi. Pilih aja yang disuka. Bonusnya, Ibu kepala membawan kami salad buah yang aduhai, siiip, siiip, siiip......
Selesai kegiatan kami segera membersihkan diri, ibadah dan lanjut makan siang. Kami dijamu dengan ikan bakar dan minum teh dan kopi. Pilih aja yang disuka. Bonusnya, Ibu kepala membawan kami salad buah yang aduhai, siiip, siiip, siiip......